Laman

ADAPTATION




















ADAPTATION
Director:
Spike Jonze
Writers (WGA): Susan Orlean (book) Charlie Kaufman (screenplay) ...Release Date:10 January 2003 (USA)
Genre:
Comedy Drama more
Cast : Nicolas Cage ( Charlie Kaufmann / Donald Kaufmann ), Tilda Swinton ( Valerie ) , Merryl Streep ( Susan Orlean ), Chris Cooper ( John laroche ).


Gue nonton film ini 4 tahun silam ketika paman gue membawanya bersama film2 lain yang juga kayanya ‘nggak seru’. Diantara film2 ber-cover ngeboringin yang dibawanya ( Capote, Being john Malkovich, sama satu lagi Shakespeare in Love ) Cuman film ini sajalah yang menarik perhatian gue, karena covernya keren dan cukup shocking-eye seperti layaknya film2 tentang mutant atau penyihir ( wajah Nicolas Cage menjadi pot yang pecah ).
Tapi benarlah apa kata pepatah ‘don’t judge book by its cover’, karena ternyata film ini bukan tentang mutant apalagi penyihir, gue nggak ngerti ceritanya, its so boriiiiing…jadi, pada waktu itu gue nggak selesai nontonnya bahkan kalo ga salah dulu gue nontonnya sambil baca koran hehehe

Dan gue mulai meragukan kapasitas gue sebagai penonton film yang cerdas ketika beberapa tahun kemudian gue mendengar berbagai macam pujian untuk film ini. Bahkan film inipun ternyata mendapat banyak penghargaan di festival2 film ( Chris Cooper mendpaat Award untuk peran pembantu terbaik, dan deretan lainnya masuk nominasi Oscar, termasuk best actor, best actrees dan best writing ), dan gue semakin shock ketika teman gue Milatukangnyimeng, yang gue akui punya referensi dan selera film yang lebih ‘gila’ daripada gue ternyata memasukkan film ini juga sebagai salah satu film favoritnya..huh jadi kesalahan rupanya ada pada otak gue yang lemot dan kurangnya kesabaran untuk mengikuti alur cerita sebuah film.

Maka, kemarin untuk ke 2 kalinya gue nonton film ini, mood gue lagi bagus dan kali ini gue mencurahkan segenap konsentrasi dan kecerdasan ( hehe ) gue untuk dapat memahami kenapa film seperti ini sampai mendapat banyak pujian.

Langsung ke review… Whoa! Seperti layaknya kebingungan Charlie untuk mulai membuat naskah adaptasi novel Susan Orlean, gue juga bingung untuk mulai dari mana menulis review film ini?

Baiklah, gue awali dari menceritakan karakter Charlie Kaufmann ( penulis cerita film ini sendiri yang diperankan oleh Nicolas Cage )..

Oh..tidak..jangan tentang Charlie, itu sudah terlalu banyak diceritakan oleh reviewer lain…apa yahh…Hmmmm…
Sepertinya gue butuh sedikit teh manis anget untuk membangun mood agar dapat menulis review film se-nyentrik dan se-orisinil Adaptation.

Hmmm..review-an gue harus beda dengan yang lain karena tentu semua orang sudah tau plot film ini, jika gue mengulang2 cerita film yang sudah basi ini tentu hanya akan membuat boring pembaca. Gue hanya akan menghancurkan film yang jenius ini.

Lalu darimana? Film ini sama sekali nggak mempunyai cerita seperti layaknya film lain yang udah gue review, Charlie dan Donald dua karakter yang dimainkan Cage adalah orang yang bener2 ada, bahkan mereka adalah penulis film ini, lalu buku ‘sang pencuri anggrek’, Susan Orlean dan Laroche sendiri bukan fikitf, semuanya bener2 ada. Jadi, penulis film ini menulis kisah tentang dirinya sendiri?? Lalu ini film non-fiktif apa karangan doang? Aduuuh…ini film apaan sihh? Lalu soal moral lesson, bahkan Spike Jonze dan Kaufmann Brothers sendiri sepertinya tidak hendak menyampaikan pesan apa-apa untuk penonton. Ini hanyalah sebuah film. Titik. Walau begitu untuk nonton yang ke 2 ini gue nggak ngerasa boring bahkan dengan bahasa hiperbola , tak sedikitpun bergeming dari layar monitor untuk mengikuti film.

Oh, baiklah gue ceritain tentang buku ‘sang pencuri anggrek’ nya Susan Orlean yang hendak diadaptasi Charlie ke dalam sebuah film..ohhh, gue belum baca bukunya dan konon buku inipun hanya buku tentang bunga Anggrek, nggak ada ceritanya. Otomatis nggak ada juga yang bisa diceritain. Ya udah, soal bunga itu aja. Ga lebih.

Maka jadilah gue kebingungan. Teh manis anget rupanya tidak membantu gue. Gue mulai browsing di Internet untuk mendapatkan ide nge-review film ini. Gue mengetikkan kata di Google ‘ cara ngereview film jenius yang nggak ada ceritanya’ tapi yang gue dapat adalah sebuah kesimpulan yang membuat gue merasa goblok, bahwa dalam sejarah per-film-an ‘tidak ada film yang nggak ada ceritanya’. Satu pendapat yang jelas-jelas gue ragukan. Karena film ini nyata-nyata nggak ada ceritanya!! Tapi gue pengen ngereview, gimana doooong…??

Baiklah, gue akan mulai ngereview film ini dengan menceritakan… bahwa gue sedang bingung mikirin kok ada ya orang yang punya pikiran se brillian Kaufmann Brothers dan Spike Jonze???

…………….
…………….


pembaca budiman, demikianlah review film Adaptation yang emang gue akuin bener2 layak mendapatkan award sebagai naskah film ter-orisinil dan tentu saja ter-sinting.
Dari review-an gue diatas, tentu kalian tentu dapat menyimpulkan sendiri gimana dahsyatnya film yang nggak ada ceritanya ini!?

Untuk moral lesson, sebenarnya film ini tidak berpesan apa-apa, tapi kalo kita cari ada kok beberapa ‘hidden message’ yang bisa kita ambil untuk memperkaya khasanah jiwa ini ( hehe )


SPOILER 1




sejatinya film ini adalah film tentang hasrat, kecintaan dan gairah. Bagaimana hasrat Charlie yang ingin sekali mengadaptasi buku Susan Orlean yang tidak ada ceritanya itu begitu menggelora bahkan dia pun mulai dikejar deadline, namun dia merasa stuck dan putus asa karena tidak mungkin membuat film yang nggak ada ceritanya, selain itu dia juga tidak ingin filmnya menjadi seperti film2 Hollywood yang lain yang penuh dengan tembakan, airmata, darah, drugs atau kejar2an, bahkan pesan moral..dia hanya berhasrat membuat film yang bercerita tentang bunga..itu saja, tp apakah mungkin? maka daripada pusing2 dia malah nyeritain kebingungannya sendiri, dan hebatnya malah jadi sebuah cerita!! Sebuah metafor yang akrab sekali dengan dunia jurnalistik dimana ketiadaan berita justru bisa menjadi sebuah berita bagus tentu saja jika di beritakan dengan bagus dan cerdas. Seperti kejeniusan Kaufmann membuat script film ini.




SPOILER 2




ini juga film tentang hasrat seorang Laroche yang menemukan kecintaanya pada bunga Anggrek yang akhirnya menyeret Susan Orlean, penulis buku yang sedang melakukan observasi subyek yang hendak ditulisnya, menjadi ikut2an penasaran dengan sosok ‘anggrek hantu’ yang bagaikan ‘Ka’bah’ saja bagi seorang Laroche. Dalam hal ini ada quote yang keren bgt gue temukan bahwa, ‘ gairah dan tantangan untuk menemukan bunga itu, mungkin saja lebih besar daripada bunga itu sendiri’ terbukti, ketika Susan akhirnya melihat dengan mata kepala sendiri wujud bunga itu, dia hanya berkata ‘its just a flower..’ sama saja ketika bagaimana seseorang tertarik dan penasaran pada sosok seorang Ringo, bahwa mungkin saja gairah rasa ingin tahu itu justru lebih besar dan menyenangkan dibanding ketika seseorang akhirnya menjumpai dengan mata kepala sendiri sosok seorang Ringo dan bisa jadi hanya menghasilkan kata2..” its just ringo “.




SPOILER 3




film ini juga film tentang kebingungan, kepecundangan dan pencarian seorang Charlie yang separuh hidupnya habis untuk memikirkan pendapat orang lain, tidak percaya diri, quirky namun juga mempunyai gairah untuk menyelesaikan naskah adaptasinya. Dan gairah nya itu membawanya kesebuah kenyataan kalau orang yang sedang di observasinya itu ( susan orlean ) ternyata juga hanyalah seorang yang bingung, kesepian dan kecanduan narkoba.
Dan semua pengalaman inilah yang membuat Charlie tiba-tiba seperti sedikit mendapat pencerahan dengan akhirnya ( di akhir film ) berani mengungkapkan isi hati pada Valerie ( Tilda Swinton ) yang sejak dulu dicintainya diam-diam, bahkan berani menciumnya.




SPOILER 4




namun ini juga film tentang kejujuran, penerimaan diri dan keberhasilan. kejujuran ketika Charlie menyerah untuk dapat mengadaptasi naskah Novel itu dan akhirnya malah menceritakan kehidupannya sendiri. ” charlie adalah seorang yang jelek, botak, gendut, menjijikkan, dan suka berbicara sendiri dengan tape recorder ” haha gue suka sekali scene ini.




SPOILER 5




pada akhirnya ini adalah film yang tergantung bagaimana anda meng-interpretasikan-nya.



Sudah cukup, hanya itu sajalah yang gue tangkap dari film yang paling banyak di bicarakan ini. Dan gue sedikit merasa lega karena akhirnya bisa juga sependapat dengan mereka yang mengatakan film ini adalah film paling brillian, orisinil, eksentrik, gila, sinting dan jenius. Seluruh bintang layak di berikan pada pembuat dan kru film ini.
Khusus untuk, Jonze, Kaufmann, dan Nicholas Cage…sembah sujud.



FUN STUFF




setelah sukses menulis ‘Being John Malkovich’ (1999), keinginan Kaufmann mengadptasi Novel ‘the Orchid thief’ (Susan Orlean ) ternyata itu memang benar adanya, namun dia tak berhasil menyelesaikan naskah adaptasi itu dan malah berhasil membuat script Adaptation yang diinspirasikan dari kegagalannya itu. Bingung deh, pokoknya.
( sumber: imdb.com )
-dalam film ini, Donald diceritakan berhasil menyelesaikan sebuah naskah film thriller-psychological ber judul, ‘the 3’, gue pernah googling dan membaca kalau naskah itu juga benar2 sudah difilmkan tahun 2004, apakah benar? Kok gue ga tau? ( sumber: lupa ).
-perhatikan sosok Charles Darwin dalam film ini, percaya atau tidak, itu adalah penampakan ( cameo ) dari the almighty Spike Jonze itu sendiri. ( sumber: lupa ).
-perhatikan juga gigi depan John Laroche ( chris cooper ) yang ompong. Itu adalah pengorbanan dan dedikasi Cooper demi menghayati peran, Kaufmann sendiri yang merontokkan gigi Cooper dengan membentur2kan mulut Cooper ke lantai beton, namun semuanya terbayar dengan diraihnya Oscar untuk perannya.itu ( sumber : ngawur ).




1 komentar:

  1. sadis nih film, pas banget judulnya Adaptation
    bener2 sakit tuh Kauffman bersaudara, bingung kan Go, lu nontonnya? sama haha.. kereeeeen!!!

    BalasHapus