Kaum Kera #3
Saat pertama kali membuka lembaran zine ini dan sekilas membaca materinya, gue langsung terhenyak. Ini sangat mengingatkan pada zine favorit gue sekitar 2 atau 3 tahun kebelakang : Nobody Zine. Dari mulai tata letak, penempatan gambar/artwork, materi dan penulisannya semuanya terasa familiar ama zine bikinan Jiwa Singa itu. Pembuatnya ( Manusia kera ) pastinya sangat terinspirasi sama dia hehe. Ah, tapi lupakan..ini mungkin cuma perasaan gue aja.
Ngomong2 soal Jiwa Singa, kemana dia? ada beberapa kabar buruk dan berita simpang siur tentangnya yang gue denger. Apapun itu, semoga semuanya baik-baik saja dan gue cuma mau bilang kalo gue salah satu penggemar tulisan2 nya.
Oke, langsung aja
Di edisi #3 ini ada resensi rekaman ben grindcore legend asal Semarang AK/47 "Verba Volant Scripta Manent", lalu disusul tulisan bagus Adrenaline Katarsis " Satu Dekade Sepeninggal Pramoedya ", halaman berikutnya ada Interview bersama Riska Farasonalia ngobrol asik ngalor ngidul seputar aktifitas skena dan band fastcore nya ( Dead Alley ), kota Semarang, feminisme dan isu panas soal pembubaran event Lady Fast waktu itu. Next page, ada artikel "nama saya Iwan Fals" yang dulu udah pernah dimuat di Nobody Zine. Tulisan Jiwa Singa ini beneran sangat bagus, dimana penulis mencoba mengambil perspektif dari Iwan Fals sendiri. keren. Halaman berikutnya, ada artikel dari Senartogok tentang "Kota Kehilangan Permainan di Tengah Arus Kemajuan ". Abis itu, Roel Riot ikut berkontribusi dengan menulis kronologi pembubaran acara Lady Fast yang rame kemaren, dan edisi #3 ini ditutup ama Resensi Buku " Bandar " karya Zaky Yamani yang ditulis oleh Afriyandi Wibisono serta artwork karya Ben Mulyo Wicaksono yang mengisi dua halaman terakhir.
Overall, Kaum Kera adalah zine yang padat, kritis dan penuh gizi. Gue cuma dapet 3 edisi, entah apakah sudah ada edisi barunya?
Coba kalian kontak sendiri ke :
kaumkera.infoshop@gmail.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar