Laman

NGALOR NGIDUL with Ananta Rizky Pramudya


Sekitar sebulan yang lalu diselenggarakan sebuah event seni 'Nightmare Disorder' di desa Cikancas ( daerah perbatasan kab.Kuningan dan kab.Cirebon ), sekitar 15km ke arah selatan dari kampung gue, Losari. Event yang berlangsung selama 5 hari ini selain menampilkan pameran lukisan/ilustrasi/artwork karya seniman-seniman lokalnya juga menampilkan aksi teater, seni patung, menggambar bersama, musik akustik, workshop ilustrasi digital, serta tak ketinggalan booth Gubuk Cerdas yang menggelar banyak buku-buku yang bisa dibaca gratis oleh pengunjung. 

Di kota besar ( dimana kita lebih mudah bertemu dengan teman2 yang satu ide ), event seperti ini mungkin juga akan lebih mudah diselenggarakan. Tapi, di dusun kecil seperti Cikancas, siapa aja yang mampu menyelenggarakan event seperti ini, dia pastilah memiliki visi, semangat dan dedikasi yang sangat besar. Dan kalo dinget-inget, ini memang event seni pertama yang diselenggarakan di daerah itu. Untuk itulah, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan, gue tertarik untuk menanyai langsung  pemrakarsanya, mas Ananta Rizky Pramudya a.k.a Ghenzoy. 

Oke, langsung aja. Cekidot!

Serah Auk Vol 1


Zine dari Palangkaraya nih. Gue langsung tersenyum begitu mulai membuka halaman-halamannya. Ini mengingatkan pada halaman belakang buku pelajaran gue dulu saat pelajaran di kelas begitu membosankan hehe. Penuh coretan-coretan spontan ( tulisan dan gambar ), liar, absurd dan random namun juga disisi lain terasa ekspresif, jujur dan membebaskan. Nggak semua orang akan mengerti maksudnya , tapi seperti yang ditulis Theo di salah satu coretannya : bodo amat. 

Ya, Theo Nugraha yang juga seorang musisi noise/eksperimental seperti mentranslate ke'noise'-an musiknya ke dalam bentuk zine yang terasa konseptual baik dilihat dari konten dan cara penyajiannya. Udah jarang yang berani kaya gini sih.


Oiya, ketika gue mengetik ini vol.2 nya udah rilis.


Terus berkarya, Theo!


Yang tertarik zinenya bisa langsung kontak pembuatnya :


theo_9@rocketmail.com 

http://nugrahatheo.tumblr.com/

 dan yang mau denger musiknya, bisa ke :

 https://theonugraha.bandcamp.com
https://soundcloud.com/theonugraha

Lem Biskuit issue #1


Menurut Riska ( salah satu pembuat split-zine kolase ini ), Lem Biskuit diharapkan mampu menjadi perekat untuk penggiat kolase ( seperti lem ). Dan layaknya menikmati rasa pada sepotong biskuit, jika kau tak berniat mencicipinya maka kau tak akan mengetahui kerenyahannya, pungkasnya di bagian editorial.

Ternyata dalem yah maknanya, gue kira ini cuma plesetan dari Limp Bizkit haha

Well, apalah arti sebuah nama, yang jelas saat pertama kali melihat covernya, zine ini terlihat segar dan menggiurkan dengan tampil full color dan dicetak di atas kertas art paper berukuran A5 setebal 44 halaman.

So, ini adalah sebuah split zine  (kolaborasi ) kolase antara Riska dan Nyitnyit dimana keduanya menggunakan teknik cut and paste baik kolase-analog maupun kolase-digital. Dan namanya zine kolase, isinya pun full tentang kolase dari mulai terstimonial teman-teman editor tentang kolase, artikel sejarah kolase, personal thoughts, cerita editor terlibat dalam sebuah kolektif kreatif, sampe ke.. tentu saja, galeri karya-karya kolase kedua editornya. Semuanya dilayout full kolase.

Seinget gue, ini zine full kolase pertama yang gue baca. Kalo yang menggunakan teknik cut and paste/kolase untuk zinenya sih ada banyak, salah satunya ya..gue sendiri hehe. Kalo ga salah di edisi2 awal JB, beberapa halaman gue layout pake teknik cut & paste dan kolase, dan gue masih inget gimana asiknya proses pembuatan saat itu dari mulai nyari bahan, menggunting sampe menempelkannya ke obyek lain. Banyak lagi contohnya, hanya saja semuanya bukan zine kolase. Nah, yang mendedikasikan zinenya total untuk seni kolase, kayanya baru Lem Biskuit ini. Atau ada yang lain? gue banyak ketinggalan, kasi tau gue hehe 

Terakhir, keputusan untuk mencetak Lem Biskuit menjadi full color adalah tepat, karena segmen galeri nya jadi terasa lebih maksimal dimana warna ( bisa jadi ) adalah elemen yang cukup penting untuk karya kolase mereka. Hmm..meski jujur aje, gue harus mengernyitkan jidat untuk mengerti maksud yang hendak disampaikan pembuatnya, tapi salah satunya sangat menarik sampe gue membayangkan kalo itu dicetak gede, dikasih bingkai dan dipajang di kamer gue tentunya bakalan keren hehe.

Overall, zine yang mengasikkan.

Yang tertarik, pengen mengorder atau nge-submit karya untuk edisi selanjutnya, bisa kontak ke :

@riskafarasona dan @nyietnyiet
atau lembiskuitzine@gmail.com